PROPOSAL INSTALASI
LISTRIK PERUMAHAN TIPE 70/135
Disusun oleh:
Dwi Setiawan
12416206
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal
tepat pada waktunya. Proposal yang saya susunberjudul “Instalasi
Listrik Perumahan Tipe 70/135”.
Proposal
ini kami susun sebagai tugas terakhir dari matakuliah Ekonomi
Teknik. Selain itu kami juga mengharapkan agar proposal ini dapat menjadi acuan
untuk melakukan instalasi listrik perumahan sederhana.
Kami
menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan, agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih baik. Akhir
kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Aamiin.
Bekasi,
3 Februari 2019
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Listrik
merupakan energy yang bersih, mudah dibangkitkan, disalurkan, dikendalikan dan
dapat diubah dalam berbagai bentuk energy lain seperti cahaya, gerak, panas dan
sebagainya. Oleh karna itu listrik banyak dimanfaatkan untuk menunjang
kehidupan, baik dalam rumah tangga, industry, komersial, maupun pelayanan umum.
Pada
saat sekarang ini litrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa
energy tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan yang menggunakan
sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai penerangan saat ini
sangat dibutuhkan baik itu dikota-kota besar maupun pedesaan yang sampai pada
saat ini masih minim mendapatkan supply enegi listrik.
Pada
lokasi pedesaan sangat dibutuhkan energy listrik sebagai panerangan dan tunjangan
hidup mereka. Pada umumnya instalasi penerangan hanya menggunakan penerangan
yang sederhana.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, dapat dirumuskan peermasalahan sebagai berikut :
a.
Bagaimana cara merancang instasi listrik pada bangunan sederhana?
b.
Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan
Peraturan
Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
1.3. Batasan Masalah
Peraturan
instalasi rumah sederhana terdapat dalam PUIL 2000. Kali ini hanya terbatas
pada peracangan instalasi banguan sederhana dan perhitungan biayanya.
1.4. Tujuan
a. Sebagai
pemenuhan tugas pada mata kuliah ekonomi teknik
b. Dapat
membuat rancangan instalasi pada rumah tidak bertingkat
c. Mahasiswa
dapat memasang instalasi listrik dan perangkat – perangkat penunjang lainnya.
d. Mahasiswa
dapat memasang instalasi sesuai dengan ketentuan PUIL dan mengutamakan
keselamatan kerja
BAB II
LANDASAN TEORI
Listrik
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia setiap hari, baik di
sekolah, pabrik, kantor maupun rumah-rumah tinggal yang mempergunakan peralaan
listrik. Berdasarkan pemakaian tenaga listrik, jenis instalasi
listrik dibedakan menjadi instalasi penerangan dan tenaga.
Menurut
rida Ismu, A. (1979: 22), instalasi penerangan adalah instalasi listrikyang
memberikan tenaga listrik untuk keperluan penerangan (lampu) dan
alat-alat rumah tangga.
2.1. Persyaratan Umum
Salah
satu faktor penting bagi terpenuhinya keselamatan ketenagalistrikan adalah
pemasangan instalasi listrik yang memenuhi ketentuan dan atau standar yang
diatur dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) sebagai acuan untuk
pemasangan instalasi listrik.
Berdasarkan
persyaratan PUIL tersebut maka identifiasi kabel dengan warna adalah sebagai
berikut:
Sirkit trifase dengan
lima kabel, warna kabel adalah:
a. Untuk
kabel lin (fase): hitam, cokelat, abu-abu;
b. Untuk
kabel netral: biru;
c. Untuk
kabel proteksi: belang hijau-kuning.
Sirkit fase tunggal
dengan tiga kabel, warna kabel adalah:
a. Untuk
kabel lin (fase): hitam atau cokelat atau abu-abu. Hal ini juga berlaku untuk
kabel sakelar;
b. Untuk
kabel netral: biru;
c. Untuk
kabel proteksi: belang hijau-kuning.
2.2. Simbol Instalasi
Listrik
Gambar
instalasi listrik memegang peranan yang sangat penting dan menentukan dalam
suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan
pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Berikut ini adalah beberapa
gambar symbol instalasi listrik.
2.3 Pembagian Beban
Menurut
ir.E.Setiawan : “ Untuk installasi yang dihubungkan dengan tiga fasa, bebannya
harus dibagi serata mungkin atas masing-masing fasa”
Instalasi
di ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan gangguan sekecil mungkin harus
dihubungkan denan lebih dari satu ranngkaian akhir dan sedapat mungkin dedngan
fasa yang berbeda. Ini terutama penting untuk gedung-gedung, dimana padamnya
penerangan secara tiba-tiba dapat menimbulkan panik, misalnya di gedung-gedung
pertunjukian, toko-toko pasar dan sebagainya. Di gedung-gedung demikian,
penerangan ruangan dengan lebih dari enam titik lampu, penerangan di gang,
tangga dan tempat keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya dua rangkaian
dan sedapat mungkin dibagi atas beberapa fasa. (ayat 84.1 A5).
BAB
III
LANGKAH
KERJA
3.1. Langkah
Kerja Pemasangan
Adapun cara ataupun
langkah kerja yang biasanya di lakukan dalam penginstalasian rumah sederhana
yaitu :
1. Melakukan
survei ketempat pemasangan instalasi rumah
2. Melakukan
inventarisasi
3. Membuat
gambar single line, wearing diagram dan pemipaan agar lebih mudah pada
perhitungan kabel dan bahan yang digunakan
4. Buat
diagram pemipaan untuk membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOS,
DLL
5. Lakukan
pemasangan alat dan bahan sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik 2000
6. Lakukan
pemasangan kabel sesuai dengan pipa yang telah terlebih dahulu di pasang
7. Memberi
label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel phasa masuk, phasa keluar,
phasa ke lampu 1, dan phasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran tidak terjadi
kesalahan
8. Menguji
instalasi (kabel) yang di gunakan dengan menggunakan alat ukur multimeter atau
dengan alat ukur Meiger (alat pengukur tahanan dengan satuan mega)
9. Melakukan
pemasangan bahan pada titik-titik yang sudah di tentukan (fitting, saklar
tunggal, saklar seri, dan stop kontak
10. Memeriksa
pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir dengan testpen, jika
ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kotak kontak serta
dalam kotak sambung
11. Memeriksa
pemberian group apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan instalasi
12. Menunggu
antrian dari PLN untuk di uji dan memasukkan sumber arus keproyek rumah itu
3.2. Desain Instalasi
Berikut ini adalah
desain instalasi pada rumah tersebut :
Pembagian Daya
Daya
yang akan digunakan adalah 2200VA dengan pebagian beban pada instalasi ini
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai berikut:
MCB 4A
Ruangan
|
Pembagian Daya
|
||
Lampu
|
Stop Kontak
|
Daya
|
|
Taman Depan
|
Lampu LED (50W)
|
-
|
50W
|
Teras Depan
|
Lampu LED (20W)
|
-
|
20W
|
K.Tidur 1
|
Lampu LED (10W)
|
AC (360 W)
|
370W
|
K.Tidur 2
|
Lampu LED (10W)
|
AC (360 W)
|
370W
|
R.Shalat
|
Lampu LED (10W)
|
-
|
10W
|
Km.mandi 1
|
Lampu LED (5W)
|
-
|
5W
|
Km.Mandi 2
|
Lampu LED (5W)
|
-
|
5W
|
TOTAL
|
830 W
|
MCB 6A
Ruangan
|
Pembagian Daya
|
||
Lampu
|
Stop Kontak
|
Daya
|
|
Carport
|
Lampu TL (16W)
|
-
|
16W
|
Teras Samping
|
Lampu LED (20W)
|
-
|
20W
|
R.Tamu
|
Lampu TL (16W)
|
TV (50 W)
|
66W
|
Km.Tidur 3
|
Lampu LED (10W)
|
AC, (360 W)
|
370W
|
R.Keluarga
|
Lampu TL (16W)
|
TV, Kulkas, Dispenser( 355W)
|
371W
|
Dapur dan R.makan
|
Lampu TL (16W)
|
Mesin Cuci, Rice Cook (350W)
|
366W
|
Taman Belakang
|
Lampu LED (50W)
|
-
|
50W
|
TOTAL
|
1259 W
|
TOTAL 830+1239 = 2089Watt
3.3. Bahan
Yang Dibutuhkan Dan Biayanya
NO
|
NAMA BARANG
|
HARGA
( satuan )
|
BANYAK
|
SPESIFIKASI BAHAN
|
JUMLAH
|
1
|
Saklar tunggal
|
8.800
|
4 buah
|
BROCO
|
35.200
|
2
|
Saklar seri
|
17.900
|
5 buah
|
BROCO
|
89.500
|
4
|
Stop kontak
|
22.000
|
6 buah
|
BROCO
|
132.00
|
5
|
Lampu LED 5 watt
|
23.500
|
2 buah
|
PHILIPS LED
|
47.000
|
6
|
Lampu LED 10 watt
|
33.000
|
4 buah
|
PHILIPS
|
132.000
|
7
|
Lampu LED 20 watt
|
46.000
|
2 buah
|
HANNOCK
|
92.000
|
8
|
Lampu LED 50 watt
|
77.500
|
2 buah
|
-
|
155.000
|
9
|
Fitting
|
8.500
|
10 buah
|
BROCO
|
85.000
|
10
|
Fitting Lampu TL
|
30.000
|
4 buah
|
BROCO
|
120.000
|
11
|
Lampu TL 16 watt
|
39.000
|
4 buah
|
Neon TL LED
|
156.000
|
12
|
MCB
|
52.900
|
2 buah
|
SCHNEIDER
|
105.800
|
13
|
Kabel NYA
|
11.500
|
50 meter
|
EXTRANA 1,5 mm
|
575.000
|
JUMLAH
|
1.723.700
|
Biaya
tersebut adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dan dapat berubah tergantung
pada bahan yang digunakan, merk dan naik atau turunya harga bahan yang
diunakan. Harga diatas diambil dari tokopedia dan dipilih secara acak.
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam
melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan observasi
terlebihdahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik secara materi maupun
non materi selain itu juga dapat mengetahui perkiraan biaya total yang akan
dibutuhkan. Untuk dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta
memenuhi syarat perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti
petunjuk standar yang adapada PUIL 2000. Setelah selesai pastikan semua
sesuai, dan mendapat sertifikat Standar Laik Operasi (SLO) dari Lembaga
Inspeksi Teknik yang ditunjuk Pemerintah untuk melakukan inspeksi kelaikan
operasi atas instalasi listrik yang dipasang di bangunan pemohon listrik.
4.2. Saran
Saran kami terhadap konsumen yang ingin memasang instalasi listrik untuk rumah tinggal, sebaiknya dikonsultasikan terhadap seseorang yang berkompeten di bidang pemasangan instalasi listrik. Hal itu dilakukan supaya hasil pemasangan instalasi listrik rumah tinggal dapat berjalan dengan baik, benar, dan aman. Agar terhindar dari hal – hal yang tidak di inginkan.
Kemudian dalam penggunaan listrik juga, harus dimanfaatkan dengan sebaiknya agar biaya yang dikeluarkan tidak melonjak tinggi. Komponen pun harus juga dirawat kondisinya, agar dapat mengalirkan listrik dengan baik dan benar, terhindar dari kebocoran listrik, korsleting listrik yang dapat memahayakan nyawa manusia.