Kamis, 09 Mei 2019

SIMULASI PALANG PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SKEMATIK RANGKAIAN





FLOW CHART





LISTING PROGRAM

ProgramPenjasan tiap blok
$mod51
org 100h

mov p1,#0ffh
mov p2,#000h
mov p3,#000h

mulai : jnb p1.0,motor1
            jnb p1.1,motor2
            sjmp mulai

motor1 :  jb p1.0,motor11
               jnb p1.2, motor1s
               mov p2,#01h
               sjmp motor1 
      
motor11 : jnb p1.3, motor11s
                 mov p2, #02h
                 sjmp motor11

motor2 : jb p1.1,motor21
              jnb p1.4,motor2s
              mov p2,#40h
              sjmp motor2  
                
motor21 : jnb p1.5, motor22s
                mov p2, #80h
                sjmp motor21                                      
motor1s : clr p2.0
                sjmp motor1
                   
motor11s : clr p2.1
                  sjmp mulai

motor2s : clr p2.6
                sjmp motor2
                       
motor22s : clr p2.7
                  sjmp mulai               
end
Inisialisasi awal program
Pengalamatan awal program

Memberikan nilai 0ffh ke port 1
Memberikan nilai 000h ke port 2
Memberikan nilai 000h ke port 3



Lompat ke label mulai



Memberikan nilai 01h ke port 2
Lompat ke label motor 1


Memberikan nilai 02h ke port 2
Lompat ke label motor11



Memberikan nilai 40h ke port 2
Lompat ke label motor 2


Memberikan nilai 80h ke port 2
Lompat ke label motor21
Reset nilai pada port 2.0
Lompat ke label motor1

Reset nilai pada port 2.1
Lompat ke label mulai

Reset nilai pada port 2.6
Lompat ke label motor2

Reset nilai pada port 2.7
Lompat ke label mulai
Mengakhiri program
SIMULASI BESERTA PENJALASAN 





https://youtu.be/sk5BHTU92SY

Minggu, 31 Maret 2019

Algoritma & Pemrogaman Kasus Teknik Elektro


SENSOR PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Membuat Parkir Sensor untuk mempermudah kerja pada suatu pintu masuk dan pintu keluar otomatis disebuah taman. Disebabkan untuk mengurangi kemacetan pada pintu masuk dan pintu keluar taman. Diharapkan dengan membuat pintu parkir otomatis ini pengemudi kendaraan yang masuk lebih mudah untuk langsung memarkir kendaraannya.

Penjaga parkir sering kali memperlambat laju kendaraan yang ingin parkir kendaraannya, Hal inilah yang mendorong untuk merancang Prototipe Sensor Parkir Mobil Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Prototipe sensor parkir mobil ini akan memberikan informasi berupa indikator pintu masuk otomatis pada sebuah taman.

Mikrokontroler yang digunakan pada sensor ketinggian air adalah jenis AT89S51. Dimana pada mikrokontroler AT89S51 kaki-kaki nya memiliki fungsi yang dapat membatu kinerja sensor Parking ini. Alat-alat yang digunakan pun cukup terjangkau dan sederhana seperti IC AT89S51, IC LM324, IC L293D, kapasitor non polar 33 pF, infrared, Fotodioda, trimpot 50k, resistor 330 ohm dan 1k ohm,
limit switch dan Motor DC 12 V.

Pada alat ini terdapat 2 buah sensor. sensor ini di pasang di pintu masuk dan pintu keluar sebuah taman. sensor ini terdiri dari infrared dan fhotodioda yang di hadapkan , sensor ini yang terdapat pada pintu masuk dan keluar taman. Pada pintu masuk taman sensor yang terhalang oleh mobil yang masuk akan memberikan respon 0. sehingga palang pintu yang ada dipintu masuk akan terbuka. dan setelah mobil masuk dan sensor kembali tidak terhalang maka dalam keadaan 1 dan pinsu sensor akan kembali tertutup begitu juga pada pintu keluar taman.

Agar sensornya dapat berjalan sesuai keinginan tentunya kita perlu memasukan program pada IC AT89S51. Apalabila IC nya tidak dimasukan program maka sensor tidak akan bekerja. Nama software yang digunakan untkuk memogram IC nya adalah MIDE-51 yang menggunakan bahasa assembler, berikut adalah contoh programnya :

$mod51
org 100h

mov p1,#0ffh
mov p2,#000h
mov p3,#000h

mulai : jnb p1.0,motor1
            jnb p1.1,motor2
            sjmp mulai

motor1 :  jb p1.0,motor11
               jnb p1.2, motor1s
               mov p2,#01h
               sjmp motor1 
      
motor11 : jnb p1.3, motor11s
                 mov p2, #02h
                 sjmp motor11

motor2 : jb p1.1,motor21
              jnb p1.4,motor2s
              mov p2,#40h
              sjmp motor2  
                
motor21 : jnb p1.5, motor22s
                mov p2, #80h
                sjmp motor21                                     
motor1s : clr p2.0
                sjmp motor1
                   
motor11s : clr p2.1
                  sjmp mulai

motor2s : clr p2.6
                sjmp motor2
                       
motor22s : clr p2.7
                  sjmp mulai               
end

Setelah program diatas dibuat dan dijalankan berhasil maka lanjutkan ke proses flashing program dari komputer ke IC AT89S51. Berikut adalah blok diagram sistem kerja dari sensor Parkir:




Senin, 04 Februari 2019

PROPOSAL INSTALASI LISTRIK


PROPOSAL INSTALASI LISTRIK PERUMAHAN TIPE 70/135







Disusun oleh:
Dwi Setiawan
12416206







FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019







KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal tepat pada waktunya. Proposal yang saya susunberjudul “Instalasi Listrik Perumahan Tipe 70/135”.
Proposal ini kami susun sebagai tugas terakhir dari matakuliah Ekonomi Teknik. Selain itu kami juga mengharapkan agar proposal ini dapat menjadi acuan untuk melakukan instalasi listrik perumahan sederhana.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan, agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih baik. Akhir kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Aamiin.


                                                                        Bekasi, 3 Februari 2019

Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

       1.1. Latar Belakang
Listrik merupakan energy yang bersih, mudah dibangkitkan, disalurkan, dikendalikan dan dapat diubah dalam berbagai bentuk energy lain seperti cahaya, gerak, panas dan sebagainya. Oleh karna itu listrik banyak dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga, industry, komersial, maupun pelayanan umum.
Pada saat sekarang ini litrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa energy tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan yang menggunakan sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai penerangan saat ini sangat dibutuhkan baik itu dikota-kota besar maupun pedesaan yang sampai pada saat ini masih minim mendapatkan supply enegi listrik.
Pada lokasi pedesaan sangat dibutuhkan energy listrik sebagai panerangan dan tunjangan hidup mereka. Pada umumnya instalasi penerangan hanya menggunakan penerangan yang sederhana.

       1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan peermasalahan sebagai berikut :
    a. Bagaimana cara merancang instasi listrik pada bangunan sederhana?
    b. Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan
        Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).

       1.3. Batasan Masalah
Peraturan instalasi rumah sederhana terdapat dalam PUIL 2000. Kali ini hanya terbatas pada peracangan instalasi banguan sederhana dan perhitungan biayanya.

       1.4.  Tujuan
a.   Sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah ekonomi teknik
b.   Dapat membuat rancangan instalasi pada rumah tidak bertingkat
c.   Mahasiswa dapat memasang instalasi listrik dan perangkat – perangkat penunjang lainnya.
d.   Mahasiswa dapat memasang instalasi sesuai dengan ketentuan PUIL dan mengutamakan keselamatan kerja


BAB II
LANDASAN TEORI

Listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia setiap hari, baik di sekolah, pabrik, kantor maupun rumah-rumah tinggal yang mempergunakan peralaan listrik. Berdasarkan pemakaian tenaga listrik, jenis instalasi listrik dibedakan menjadi instalasi penerangan dan tenaga.
Menurut rida Ismu, A. (1979: 22), instalasi penerangan adalah instalasi listrikyang memberikan tenaga listrik untuk keperluan penerangan (lampu) dan alat-alat rumah tangga.

2.1. Persyaratan Umum
Salah satu faktor penting bagi terpenuhinya keselamatan ketenagalistrikan adalah pemasangan instalasi listrik yang memenuhi ketentuan dan atau standar yang diatur dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) sebagai acuan untuk pemasangan instalasi listrik.
Berdasarkan persyaratan PUIL tersebut maka identifiasi kabel dengan warna adalah sebagai berikut:
Sirkit trifase dengan lima kabel, warna kabel adalah:
      a.       Untuk kabel lin (fase): hitam, cokelat, abu-abu;
      b.      Untuk kabel netral: biru;
      c.       Untuk kabel proteksi: belang hijau-kuning.
Sirkit fase tunggal dengan tiga kabel, warna kabel adalah:
       a.       Untuk kabel lin (fase): hitam atau cokelat atau abu-abu. Hal ini juga berlaku untuk kabel sakelar;
      b.      Untuk kabel netral: biru;
      c.       Untuk kabel proteksi: belang hijau-kuning.

2.2. Simbol Instalasi Listrik
Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat penting dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Berikut ini adalah beberapa gambar symbol instalasi listrik.

2.3 Pembagian Beban
Menurut ir.E.Setiawan : “ Untuk installasi yang dihubungkan dengan tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas masing-masing fasa”
Instalasi di ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan gangguan sekecil mungkin harus dihubungkan denan lebih dari satu ranngkaian akhir dan sedapat mungkin dedngan fasa yang berbeda. Ini terutama penting untuk gedung-gedung, dimana padamnya penerangan secara tiba-tiba dapat menimbulkan panik, misalnya di gedung-gedung pertunjukian, toko-toko pasar dan sebagainya. Di  gedung-gedung demikian, penerangan ruangan dengan lebih dari enam titik lampu, penerangan di gang, tangga dan tempat keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya dua rangkaian dan sedapat mungkin dibagi atas beberapa fasa. (ayat 84.1 A5).


BAB III
LANGKAH KERJA

3.1.  Langkah Kerja Pemasangan

Adapun cara ataupun langkah kerja yang biasanya di lakukan dalam penginstalasian rumah sederhana yaitu :
1.   Melakukan survei ketempat pemasangan instalasi rumah
2.   Melakukan inventarisasi
3. Membuat gambar single line, wearing diagram dan pemipaan agar lebih mudah pada perhitungan kabel dan bahan yang digunakan
4.   Buat diagram pemipaan  untuk membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOS, DLL
5.   Lakukan pemasangan alat dan bahan sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik 2000
6.   Lakukan pemasangan kabel sesuai dengan pipa yang telah terlebih dahulu di pasang
7.   Memberi label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel phasa masuk, phasa keluar, phasa ke lampu 1, dan phasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran tidak terjadi kesalahan
8.   Menguji instalasi (kabel) yang di gunakan dengan menggunakan alat ukur multimeter atau dengan alat ukur Meiger (alat pengukur tahanan dengan satuan mega)
9.   Melakukan pemasangan bahan pada titik-titik yang sudah di tentukan (fitting, saklar tunggal, saklar seri, dan stop kontak
10. Memeriksa pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir dengan testpen, jika ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kotak kontak serta dalam kotak sambung
11. Memeriksa pemberian group apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan instalasi
12. Menunggu antrian dari PLN untuk di uji dan memasukkan sumber arus keproyek rumah itu

3.2. Desain Instalasi

   Berikut ini adalah denah rumah yang akan di pasang instalasi :


Berikut ini adalah desain instalasi pada rumah tersebut :






Pembagian Daya
          Daya yang akan digunakan adalah 2200VA dengan pebagian beban pada instalasi ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai berikut:

MCB 4A
                                    
Ruangan
Pembagian Daya
Lampu
Stop Kontak
Daya
Taman Depan
Lampu LED (50W)
-
50W
Teras Depan
Lampu LED (20W)
-
20W
K.Tidur 1
Lampu LED (10W)
AC (360 W)
370W
K.Tidur 2
Lampu LED (10W)
AC (360 W)
370W
R.Shalat
Lampu LED (10W)
-
10W
Km.mandi 1
Lampu LED (5W)
-
5W
Km.Mandi 2
Lampu LED (5W)
-
5W
TOTAL
830 W



MCB 6A

Ruangan
Pembagian Daya
Lampu
Stop Kontak
Daya
Carport
Lampu TL (16W)
-
16W
Teras Samping
Lampu LED (20W)
-
20W
R.Tamu
Lampu TL (16W)
TV (50 W)
66W
Km.Tidur 3
Lampu LED (10W)
AC, (360 W)
370W
R.Keluarga
Lampu TL (16W)
TV, Kulkas, Dispenser( 355W)
371W
Dapur dan R.makan
Lampu TL (16W)
Mesin Cuci, Rice Cook (350W)
366W
Taman Belakang
Lampu LED (50W)
-
50W
TOTAL
1259 W

TOTAL 830+1239 = 2089Watt


          3.3.          Bahan Yang Dibutuhkan Dan Biayanya


NO
NAMA BARANG
HARGA
( satuan )
BANYAK
SPESIFIKASI BAHAN
JUMLAH
1
Saklar tunggal
8.800
4 buah
BROCO
35.200
2
Saklar seri
17.900
5 buah
BROCO
89.500
4
Stop kontak
22.000
6 buah
BROCO
132.00
5
Lampu LED 5 watt
23.500
2 buah
PHILIPS LED
47.000
6
Lampu LED 10 watt
33.000
4 buah
PHILIPS
132.000
7
Lampu LED 20 watt
46.000
2 buah
HANNOCK
92.000
8
Lampu LED 50 watt
77.500
2 buah
-
155.000
9
Fitting
8.500
10 buah
BROCO
85.000
10
Fitting Lampu TL
30.000
4 buah
BROCO
120.000
11
Lampu TL 16 watt
39.000
4 buah
Neon TL LED
156.000
12
MCB
52.900
2 buah
SCHNEIDER
105.800
13
Kabel NYA
11.500
50 meter
EXTRANA 1,5 mm
575.000
JUMLAH
1.723.700

Biaya tersebut adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dan dapat berubah tergantung pada bahan yang digunakan, merk dan naik atau turunya harga bahan yang diunakan. Harga diatas diambil dari tokopedia dan dipilih secara acak.





BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dalam melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan observasi terlebihdahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik secara materi maupun non materi selain itu juga dapat mengetahui perkiraan biaya total yang akan dibutuhkan. Untuk dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta memenuhi syarat perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti petunjuk standar yang adapada PUIL 2000. Setelah selesai pastikan semua sesuai, dan mendapat sertifikat Standar Laik Operasi (SLO) dari Lembaga Inspeksi Teknik yang ditunjuk Pemerintah untuk melakukan inspeksi kelaikan operasi atas instalasi listrik yang dipasang di bangunan pemohon listrik.

4.2. Saran

Saran kami terhadap konsumen yang ingin memasang instalasi listrik untuk rumah tinggal, sebaiknya dikonsultasikan terhadap seseorang yang berkompeten di bidang pemasangan instalasi listrik. Hal itu dilakukan supaya hasil pemasangan instalasi listrik rumah tinggal dapat berjalan dengan baik, benar, dan aman. Agar terhindar dari hal – hal yang tidak di inginkan.
Kemudian dalam penggunaan listrik juga, harus dimanfaatkan dengan sebaiknya agar biaya yang dikeluarkan tidak melonjak tinggi. Komponen pun harus juga dirawat kondisinya, agar dapat mengalirkan listrik dengan baik dan benar, terhindar dari kebocoran listrik, korsleting listrik yang dapat memahayakan nyawa manusia.