Kehidupan Beragama dan Masyarakat Negara Tetangga Terkait Integrasi Sosial
1. Kamboja
1. Kamboja
Kerajaan Kamboja atau
Kamboja adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara.
Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh
Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Nama resmi negara ini dalam
bahasa Indonesia adalah Kerajaan Kamboja (Bahasa Inggris: Kingdom of Cambodia),
merupakan hasil terjemahan dari bahasa Khmer Preăh Réachéanachâk Kâmpŭchéa.
Sering disingkat menjadi Kampuchea (Bahasa Khmer: កម្ពុជា).
Kata Kampuchea berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Kambuja.
a. Agama di Kamboja
Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja.
Agama terbesar kedua
adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan Melayu. Mereka kebanyakan tinggal
di Provinsi Kampong Cham. Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini.
Satu
persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah
Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000
penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk
Kamboja.
Agama Buddha Mahayana
adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang Vietnam di
Kamboja
b. Masyarakat Kamboja
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja diKamboja hanya berfungsi sebagai kepala negara sedangkan segala urusan pemerintahan diatur oleh perdana menteri. Dengan begitu media dalam negeri Kamboja diatur dengan ketat oleh pemerintah. Sistem politik Kamboja telah mengalami perjalanan yang panjang sejak kemerdekaannya pada tahun 1953 dandiwarnai dengan berbagai kerusuhan dan konflik.
ASEAN berusaha untuk
menjaga agar konflik domestik yang terjadi di Kamboja tidak mengganggu
stabilitas kawasan.
Negara-negara anggota
lainnya,seperti Indonesia misalnya, berusaha untuk membantu penyelesaian
berbagai konflik politik dan keamanan di Kamboja. Hal tersebut dilakukan karena
adanya solidaritas bagi negara-negara anggota ASEAN tanpa bermaksud untuk
melakukan intervensi terhadap satu sama lain. Dengan kehadiran ASEAN, Kamboja
menjadi lebih stabil dan aman dibeberapa bidang kenegaraan. Kemudian juga
integrasi di kawasan Asia Tenggara mampu membantu Kamboja menjadi negara yang
lebih mandiri. Tetapi Kambojajuga memiliki tantangan dalam menghadapi integrasi
di ASEANtersebut, salah satunya adalah ketidaksiapan bagi warga Kamboja dalam
menghadapi ASEAN Community akan membuat Kamboja semakin terpuruk. Jika Kamboja
tidak mampu bersaing dalam sistem internasional dan terus bergantung pada pihak
asing, maka Kamboja tidak akan dapat berkembang menjadi negaramaju
2. Bhutan
Bhutan adalah sebuah
negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan dikenal dengan Negeri
Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India dan Republik Rakyat Tiongkok.
Nama lokal negara ini adalah Druk Yul, artinya "Negara Naga". Gambar
naga pun didapati di benderanya dan lambang negaranya.
a. Agama di Bhutan
Budha Mahāyāna adalah agama resmi di Bhutan.[10] Bhutan adalah negara yang tersisa di mana agama Buddha dalam tantranya, bentuk Vajrayana, juga disebut lamaisme, adalah agama resmi.
Sesuai dengan pasal 3
Konstitusi 2008, "Buddhisme adalah warisan spiritual Bhutan, yang
mempromosikan prinsip-prinsip dan nilai-nilai perdamaian, non-kekerasan, kasih
sayang dan toleransi". "The Druk Gyalpo [atau Raja] adalah pelindung
dari semua agama di Bhutan". Pasal 3 menetapkan bahwa "Ini akan
menjadi tanggung jawab lembaga-lembaga keagamaan dan kepribadian untuk
mempromosikan warisan spiritual negara sementara juga memastikan bahwa agama
tetap terpisah dari politik di Bhutan. Lembaga keagamaan dan kepribadian akan
tetap berada di atas politik. "
Karena konstitusi itu
sendiri menyatakan bahwa warisan spiritual Bhutan adalah Buddhisme dan juga
mengatakan "Ini akan menjadi tanggung jawab lembaga-lembaga keagamaan dan
kepribadian untuk mempromosikan warisan spiritual", menyiratkan bahwa itu
adalah tanggung jawab dari agama-agama lain untuk mempromosikan Buddhisme, yang
berefek membebankan politik melalui konstitusi, Buddha sebagai agama nasional.
b. Masyarakat di Bhutan
Meski menjadi salah satu yang terkecil di dunia, ekonomi Bhutan telah berkembang pesat sekitar 8% pada 2005 dan 14% pada 2006. Per Maret 2006, pendapatan per kapita Bhutan adalah US$1.321 yang membuatnya tertinggi di Asia Selatan. Standar hidup Bhutan berkembang dan merupakan salah satu yang terbaik di Asia Selatan.
Ekonomi Bhutan adalah
salah satu yang terkecil dan kurang berkembang di dunia, yang berbasis
pertanian, kehutanan, dan penjualan PLTA ke India. Pertanian menyediakan mata
pencaharian buat lebih dari 80% penduduk. Praktik agraria sebagian besar
terdiri atas pertanian subsisten dan peternakan hewan. Kerajinan tangan,
khususnya menjahit dan produksi seni keagamaan untuk altar rumah merupakan
industri kecil milik rakyat dan sumber sekian pendapatan. Pemandangan yang
berbeda dari pegunungan berbukit yang kasar membuat pembangunan jalan dan
infrastruktur lainnya sulit dan mahal. Ini, dan tiadanya akses ke laut,
menyebabkan Bhutan tidak pernah bisa dapat untung dari perdagangan yang
signifikan dari produknya.
3. India
Republik India (bahasa
Hindi: भारत
गणराज्य;
Bhārat Gaṇarājya) adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa, dan
adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis.
a. Agama di India
Menurut sensus 2011,
79.8% dari populasi India mempraktikan Hindu dan 14.2% menganut Islam,
sementara 6% sisanya menganut agama lainnya (Kristen, Sikh, Buddha, Jain dan
berbagai kepercayaan bertonggak etnis pribumi). Kristen adalah agama terbesar
ke-3 di India. Zoroastrian dan Yudaisme juga memiliki sejarah kuno di India,
dan masing-masing telah memiliki sekitar ribuan pengikut di India. India
memiliki populasi terbesar dari orang-orang yang menganut Zoroastrian
(contohnya orang Parsi dan Iran) dan Kepercayaan Bahá'í di dunia,[4] meskipun
agama-agama tersebut tidak berasal dari India. Beberapa agama dunia lainnya
juga memiliki hubungan dengan spiritualitas India, seperti kepercayaan Baha'i
yang mengakui Buddha dan Kresna sebagai manifestasi Allah.
b. Masyarakat di India
Bagi masyarakat India, hubungan sosial yang baik merupakan kebutuhan yang sangat penting. Seorang penulis asal Amerika, Judith Kroll, pernah menghubungkan puisi yang dia tulis dan mengatakan, I can’t imagine anyone there saying, “I’m very busy – but lets have lunch in a couple of weeks.” (Saya tidak bisa membayangkan semua orang disana mengatakan, “Saya sangat sibuk – tapi mari kita makan siang bersama beberapa minggu lagi.”) Hubungan sosial mereka sangat dijaga dengan baik. Ketikapun sedang sibuk, mereka tetap berusaha sebisa mungkin tetap menjaga hubungan itu.
Keramah-tamahan adalah
sebuah kebiasaan dan harus selalu dilakukan oleh mereka. Setiap tetangga atau
orang baru yang mereka temui dianggap sebagai sebagai saudara dan mereka senang
akan hal tersebut. Ketika kita berkunjung memenuhi undangan makan dari orang
India misalnya, mereka akan melayani kita dengan sepenuh tenaga. Bahkan pada
beberapa budaya, mereka akan membiarkan tamu sendiri yang makan, dan mereka
hanya akan melayani tamu mereka. Kalau tamu melakukan kesalahan dalam hal
tingkah laku (misalnya melakukan hal yang dianggap kurang baik oleh masyarakat
India), pemilik rumah hanya akan diam saja dan tidak menegur Kamu sebagai
tamunya. Dan, hal yang Kamu lakukan pun akan segera mereka lupakan. Ada yang mengatakan
kalau prinsip mereka adalah bahwa “the guest is always right.”
4. Singapura
Singapura (nama resmi:
Republik Singapura) adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan
Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara.
Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan
Riau, Indonesia oleh SelatSingapura di selatan.
a. Agama di Singapura
Agama di Singapura ditandai dengan keragaman keyakinan dan praktik keagamaan karena campuran beragam etnis masyarakat yang berasal dari berbagai negara. Denominasi agama besar kebanyakan hadir di Singapura. Sebuah analisis yang dilakukan oleh Pew Research Centre menemukan bahwa Singapura merupakan negara yang paling beragam agamanya di dunia.
Agama dengan jumlah
pengikut terbanyak di Singapura adalah Buddha yaitu sebanyak 33 % dari total
penduduk Singapura.
Pemerintah Singapura
sudah lama berusaha untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama
di Singapura namun juga mencelak Saksi-Saksi Yehuwa dan Gereja Unifikasi.
Beberapa agama, terutama yang dipelopori oleh etnis- etnis Cina, telah
menggabungkan tempat ibadah mereka dengan agama- agama lain seperti Hindu dan
Islam.
b. Masyarakat di Singapura
Singapura merupakan salah satu Negara yang paling padat di dunia. Lahan untuk pemukiman sudah sangat sempit. Delapan puluh lima persen (85%) penduduk Singapura tinggal di rumah susun (apartemen). Mayoritas penduduk Singapura adalah suku Cina (76,8%). Sementara penduduk aslinya adalah Melayu. Lainnya adalah India (7,9%). Bahasa-bahasa yang digunakan adalah Inggris, Melayu, Cina (Mandarin), dan Tamil. Bahasa Melayu juga merupakan bahasa kebangsaan tetapi lebih bersifat simbolis. Digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan. Penggunaan bahasa kebangsaan hanya terbatas kepada kaum Melayu saja. Hanya sedikit etnis Cina dan India yang fasih dalam bahasa Melayu.
Singapura merupakan
negara republik parlementer di mana Presiden Singapura bertindak sebagai kepala
negara yang membawahi kabinet dan PerdanaMenteri Singapura bertindak sebagai
kepala pemerintahan yang membawahi 37 parlemen.
Kondisi politik yang
stabil dan bersih tentunya merupakan bekal yang baik bagi Singapura untuk
menghadapi integrasi ASEAN khususnya dalam bidangKomunitas Politik Keamanan.
Sensitivitas isu HAM, korupsi, teorisme, dansengketa wilayah di ASEAN pun
cenderung jauh dari wajah Singapura. Dengan 39 kelebihan ini Singapura dapat
lebih memfokuskan diri pada peluang-peluang kerjasama yang ditawarkan dari
hadirnya Komunitas Politik Keamanan khususnya dibidang pengamanan titik-titik
strategis wilayah Singapura seperti Selat Malaka.Selain itu, integrasi ASEAN
akan menguatkan posisi tawar Singapura dalam menghadapi kekuatan-kekuatan besar
seperti Amerika Serikat dan Cina—meski sebenarnya tanpa ASEAN pun posisi tawar
Singapura telah cukup kuat. Dariperspektif ini maka dapat disimpulkan bahwa
integrasi ASEAN cenderung membawa dampak positif bagi kepentingan politik
Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar