ABSTRAK
Proses belajar mengajar pada hakikatnya
adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan,
melalui saluran atau perantara tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses
belajar mengajar pesan tersebut berupa materi ajar yang disampaikan oleh
dosen/guru, sedang saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan
pesan/materi ajar adalah media pembelajaran atau disebut juga sebagai media
instruksional. Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah
untuk : (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, (2)
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, (3) menghilangkan sikap
pasif pada subjek belajar, (4) membengkitkan motivasi pada subjek belajar.
Untuk mendapatkan gambaran yang agak rinci tentang macam-macam media
pembelajaran, perlu diadakan pembahasan seperlunya tentang taksonomi media
pembelajaran.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Media pembelajaran merupakan
salah satu alat penunjang dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
digunakan oleh guru untuk mempermudah guru dalam menyampaikan informasi pada
siswa. Karena sangat membantu dalam proses
belajar-mengajar. Beberapa ahli mengklasifikasikan media pembelajaran
dengan berbagai klasifikasi.
Hal yang sama dikemukakan
sebelumnya oleh Briggs (1970) yang menyatakan bahwa media adalah segala bentuk
fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk
belajar.
Dari batasan yang telah
disampikan oleh para ahli mengenai media, dapat disimpulkan bahwa pengertian
media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang
bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media,
selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga
dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dan kegiatan pembelajaran,
memberikan penguatan maupun motivasi.
Oleh karena itu melalui
makalah ini, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai klasifikasi media
pembelajaran menurut para ahli yang dihadapi.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Klasifikasi Multimedia berdasarkan ISO93a.
2.
Klasifikasi Multimedia menurut para ahli
3.
Jenis dan Karakterstik klasifikasi Multimedia Pembelajaran
1.3
TUJUAN
Mengetahui dan memahami klasifikasi
multimedia secara umum dan menurut para ahli serta karakteristiknya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Media
(berdasar ISO93a) dapat diklasifikan menjadi beberapa kriteria :[1]
1. Perception Medium
•
Perception media membantu manusia untuk
merasakan lingkungannya
•
“Bagaimana manusia menerima informasi pada
lingkungan komputer?”
•
Persepsi informasi melalui penglihatan atau
pendengaran
•
Perbedaan persepsi informasi melalui
“melihat” dan “mendengar”
•
Aspek pada perception medium :
i.
Aspek Representative Space: sesuatu yang
terkandung dalam presentasi secara nyata
– Kertas,
layar
– Slide
show, power point
ii.
Aspek Representative Values: nilai-nilai yang
terkandung dalam presentasi
– Self
contained (interpretasi tiap orang berbeda), misal:
– suhu,
rasa, bau
– Predefined
symbol set (sudah disepakati sebelumnya), misal: teks, ucapan, gerak tubuh
iii.
Aspek Representation Dimension
– Ruang
(space)
– Waktu
(time) : 1. time independent, discreet (text, grafis)
2. time
dependent , continuous media (video, audio, sinyak dari sensor yang berbeda)
2. Representation Medium
a.
Representation media ditentukan oleh
representasi informasi oleh komputer
b.
“Bagaimana informasi pada komputer
dikodekan?” Menggunakan berbagai format untuk merepresentasikan informasi.
Contoh :
– Text
: ASCII dan EBCDIC
– Grafis
: CEPT atau CAPTAIN videotext
– Audio
stream
– Image
– Audio/video
3. Presentation Medium
•
Tool dan device yang digunakan untuk proses
input dan output informasi
•
“Melalui edia apa informasi disajikan oleh
komputer, atau dimasukkan ke komputer?”
– Output
: kertas, layar, speaker
– Input
: keyboard, mouse, kamera, microphone
4. Storage Medium
•
Pembawa data yang mempunyai kemampuan untuk
menyimpan informasi (tidak terbatas pada komponen komputer)
•
“Dimanakah informasi akan disimpan?”
microfilm, floppy disk, hard disk, CD ROM, DVD, MMC, SDCard
5. Transmission Medium
•
Pembawa informasi yang memungkinkan
terjadinya transmisi data secara kontinyu (tidak termasuk media penyimpanan)
•
“Melalui apa informasi akan ditransmisikan?”
melalui jaringan, menggunakan kabel (coaxial, fiber optics), melalui udara
terbuka (wireless)
6. Information Exchange Medium
•
Pembawa informasi untuk transmisi, contoh :
media penyimpanan dan media transmisi
•
“Bagaimana informasi dari tempat yang berbeda
saling dipertukarkan?” direct transmission dengan jaringan komputer, combined
(storage dan transmission media), web yang berisi informasi, e-book, forum
B. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut
Ahli[2]
Setyosari & Sihkabuden (2005)
mengemukakan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan bentuk dan ciri fisik
sebagai berikut:
a.
Media pembelajaran dua dimensi.
Yaitu
media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, memiliki panjang dan
lebar, dan media pembelajaran dua dimensi hanya bisa diamati dari satu arah
pandangan saja. Contohnya: peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya
dilihat dari sisi datar saja.
b.
Media pembelajaran tiga dimensi.
Yaitu
media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana
saja. Contohnya: meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan lain-lain.
c.
Media pandang diam.
Yaitu media yang
menggunakan media proyeksi dan hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak
bergerak/statis). Contohnya: foto, tulisan, atau gambar binatang yang dapat
diproyeksikan.
Sulaiman mengklasifikasikan media
pembelajaran berdasarkan presepsi indra, sebagai berikut :
a.
Media audio: media yang menghasilkan bunyi,
misalnya Audio Cassette, tape recorder, dan radio.
b.
Media visual: media visual dua dimensi, dan
media visual tiga dimensi.
c.
Media audio-visual: media yang dapat
menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media. Misalnya film bersuara dan
televisi.
d.
Media audio motion visual: penggunaan segala
kemampuan audio dan visual kedalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette
recorder dan sound-film.
e.
Media audio still visual: media lengkap
kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip,
sound-slides, dan rekaman still pada televisi
f.
Media audio semi-motion: media yang berkemampuan
menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion
yang nyata. Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
R.
Murry Thomas mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman yang
diperoleh. Thomas menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang
pengalaman, yaitu sebagai berikut.
a. Pengalaman
langsung (the real life experiences). Berupa pengalaman langsung dalam suatu
peristiwa (first hands experiences) maupun mengamati kejadian atau objek
sebenarnya.
b. Pengalaman
tiruan (the subtitute of the real experiences). Berupa tiruan atau model dari
objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui
dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
c. Pengalaman
dari kata-kata (words only). Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman
kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.
Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media
pembelajaran berdasarkan penggunaannya, sebagai berikut :
a. Media
pembelajaran yang penggunaannya secara individual. Contohnya laboratorium
bahasa, IPA, IPS serta laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b. Media
pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok. Contohnya film dan slides.
c. Media
pembelajaran yang penggunaannya secara massal. Contohnya televisi, radio, dan
lain-lain.
Rudy Bretz mengklasifikasikan media
pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya, ia mengklasifikasikan berdasarkan
suara, visual (berupa gambar, garis dan simbol), dan gerak. Ia juga membedakan
antara media siar (telecomunication) dan media rekam (recording). Menurut
taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8 bagian, yaitu:
a. Media
audio-visual gerak.
b. Media
audio visual diam.
c. Media
audio semi gerak.
d. Media
visual gerak.
e. Media
visual diam.
f. Media
semi gerak.
g. Media
audio, dan
h. Media
cetak
Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual
Methode in Teaching”, mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang
pengalaman yang diperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale,
jenjang pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan
keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut
dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak. Berikut
kerucut pengalaman dale :
Kerucut Pengalaman Dale.
Azhar Arshad (2006). Klasifikasi media
pembelajran tidak jauh berbeda dengan bentuknya.
a. Pesan
(Apa informasi yang disampaikan?).
b. Orang
(Siapa yang menyampaikan informasi?).
c. Bahan
(Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
d. Alat
(Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
e. Teknik
(Bagaimana informasi itu disampaikan?).
f. Lingkungan/Latar
(Dimana informasi itu disampaikan?).
C. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran[3]
Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap
media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik
tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun
pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran
yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar
mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media pembelajaran
seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis yang akan
dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu
jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk
simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu difahami
dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan balk dan
efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan ataumenghiasi fakta yang
mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan).
Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2) sketsa, (3)
diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta, (10)
papan flannel, dan (11) papan buletin.
2. Media Audio
Media audio berkaitan dengan
indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke
dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media
yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain: (1) radio, dan
(2) alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
3. Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki
persamaan dengan media grafis, dalam art dapat menyajikan rangsangan-rangsangan
visual. Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam.
Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya
untuk lembar peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi
media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan
hampir keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill
(keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan
dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah: (1) Film
Bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5)
Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan Video.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Setyosari
& Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan
bentuk dan ciri fisik.
2. Sulaiman
mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan presepsi indra.
3. R.
Murry Thomas mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman yang
diperoleh.
4. Gerlach
dan Ely mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya.
5. Rudy
Bretz mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya.
6. Edgar
Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”, mengklasifikasi media
pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar.
7. Azhar
Arshad (2006). Klasifikasi media pembelajran tidak jauh berbeda dengan
bentuknya.
Daftar
Pustaka
[2] http://materiperkuliahanpgsdselvia.blogspot.com/2017/11/makalah-klasifikasi-media-pembelajaran.html