Minggu, 26 April 2020

Klasifikasi Multimedia


ABSTRAK

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui saluran atau perantara tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses belajar mengajar pesan tersebut berupa materi ajar yang disampaikan oleh dosen/guru, sedang saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi ajar adalah media pembelajaran atau disebut juga sebagai media instruksional. Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah untuk : (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, (3) menghilangkan sikap pasif pada subjek belajar, (4) membengkitkan motivasi pada subjek belajar. Untuk mendapatkan gambaran yang agak rinci tentang macam-macam media pembelajaran, perlu diadakan pembahasan seperlunya tentang taksonomi media pembelajaran.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1   LATAR BELAKANG
Media pembelajaran merupakan salah satu alat penunjang dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran digunakan oleh guru untuk mempermudah guru dalam menyampaikan informasi pada siswa. Karena sangat membantu dalam proses  belajar-mengajar. Beberapa ahli mengklasifikasikan media pembelajaran dengan berbagai klasifikasi.
Hal yang sama dikemukakan sebelumnya oleh Briggs (1970) yang menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.
Dari batasan yang telah disampikan oleh para ahli mengenai media, dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media, selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dan kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.
Oleh karena itu melalui makalah ini, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli yang dihadapi.

1.2    RUMUSAN MASALAH
1.      Klasifikasi Multimedia berdasarkan ISO93a.
2.      Klasifikasi Multimedia menurut para ahli
3.      Jenis dan Karakterstik klasifikasi Multimedia Pembelajaran

1.3    TUJUAN
Mengetahui dan memahami klasifikasi multimedia secara umum dan menurut para ahli serta karakteristiknya.

BAB II
PEMBAHASAN


A.     Media (berdasar ISO93a) dapat diklasifikan menjadi beberapa kriteria :[1]

1. Perception Medium
      Perception media membantu manusia untuk merasakan lingkungannya
      “Bagaimana manusia menerima informasi pada lingkungan komputer?”
      Persepsi informasi melalui penglihatan atau pendengaran
      Perbedaan persepsi informasi melalui “melihat” dan “mendengar”
      Aspek pada perception medium :
                     i.        Aspek Representative Space: sesuatu yang terkandung dalam presentasi secara nyata
     Kertas, layar
     Slide show, power point
                    ii.        Aspek Representative Values: nilai-nilai yang terkandung dalam presentasi
     Self contained (interpretasi tiap orang berbeda), misal:
     suhu, rasa, bau
     Predefined symbol set (sudah disepakati sebelumnya), misal: teks, ucapan, gerak tubuh
                   iii.        Aspek Representation Dimension
     Ruang (space)
     Waktu (time) : 1. time independent, discreet (text, grafis)
2. time dependent , continuous media (video, audio, sinyak dari sensor yang berbeda)

2. Representation Medium
a.    Representation media ditentukan oleh representasi informasi oleh komputer
b.    “Bagaimana informasi pada komputer dikodekan?” Menggunakan berbagai format untuk merepresentasikan informasi. Contoh :
     Text : ASCII dan EBCDIC
     Grafis : CEPT atau CAPTAIN videotext
     Audio stream
     Image
     Audio/video

3. Presentation Medium
      Tool dan device yang digunakan untuk proses input dan output informasi
      “Melalui edia apa informasi disajikan oleh komputer, atau dimasukkan ke komputer?”
     Output : kertas, layar, speaker
     Input : keyboard, mouse, kamera, microphone

4. Storage Medium
      Pembawa data yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan informasi (tidak terbatas pada komponen komputer)
      “Dimanakah informasi akan disimpan?” microfilm, floppy disk, hard disk, CD ROM, DVD, MMC, SDCard

5. Transmission Medium
      Pembawa informasi yang memungkinkan terjadinya transmisi data secara kontinyu (tidak termasuk media penyimpanan)
      “Melalui apa informasi akan ditransmisikan?” melalui jaringan, menggunakan kabel (coaxial, fiber optics), melalui udara terbuka (wireless)

6. Information Exchange Medium
      Pembawa informasi untuk transmisi, contoh : media penyimpanan dan media transmisi
      “Bagaimana informasi dari tempat yang berbeda saling dipertukarkan?” direct transmission dengan jaringan komputer, combined (storage dan transmission media), web yang berisi informasi, e-book, forum


B.      Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Ahli[2]

Setyosari & Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan bentuk dan ciri fisik sebagai berikut:
a.    Media pembelajaran dua dimensi.
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, memiliki panjang dan lebar, dan media pembelajaran dua dimensi hanya bisa diamati dari satu arah pandangan saja. Contohnya: peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b.    Media pembelajaran tiga dimensi.
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana saja. Contohnya: meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan lain-lain.
c.    Media pandang diam.
Yaitu media yang menggunakan media proyeksi dan hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Contohnya: foto, tulisan, atau gambar binatang yang dapat diproyeksikan.

Sulaiman mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan presepsi indra, sebagai berikut :
a.    Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette, tape recorder, dan radio.
b.    Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c.    Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d.    Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual kedalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e.    Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi
f.     Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.

 R. Murry Thomas mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman yang diperoleh. Thomas menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang pengalaman, yaitu sebagai berikut.
a.    Pengalaman langsung (the real life experiences). Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (first hands experiences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
b.    Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences). Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
c.    Pengalaman dari kata-kata (words only). Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.

Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya, sebagai berikut :
a.    Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual. Contohnya laboratorium bahasa, IPA, IPS serta laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b.    Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok. Contohnya  film dan slides.
c.    Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal. Contohnya televisi, radio, dan lain-lain.

Rudy Bretz mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya, ia mengklasifikasikan berdasarkan suara, visual (berupa gambar, garis dan simbol), dan gerak. Ia juga membedakan antara media siar (telecomunication) dan media rekam (recording). Menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8 bagian, yaitu:
a.      Media audio-visual gerak.
b.      Media audio visual diam.
c.      Media audio semi gerak.
d.      Media visual gerak.
e.      Media visual diam.
f.       Media semi gerak.
g.      Media audio, dan
h.      Media cetak

Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”, mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale, jenjang pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak. Berikut kerucut pengalaman dale :
Kerucut Pengalaman Dale.
Azhar Arshad (2006). Klasifikasi media pembelajran tidak jauh berbeda dengan bentuknya.
a.      Pesan (Apa informasi yang disampaikan?).
b.      Orang (Siapa yang menyampaikan informasi?).
c.      Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
d.      Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
e.      Teknik (Bagaimana informasi itu disampaikan?).
f.       Lingkungan/Latar (Dimana informasi itu disampaikan?).

C.  Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran[3]

Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan balk dan efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan ataumenghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta, (10) papan flannel, dan (11) papan buletin.
2. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain: (1) radio, dan (2) alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
3. Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis, dalam art dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah: (1) Film Bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5) Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan Video.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.      Setyosari & Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan bentuk dan ciri fisik.
2.      Sulaiman mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan presepsi indra.
3.      R. Murry Thomas mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman yang diperoleh.
4.      Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya.
5.      Rudy Bretz mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya.
6.      Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”, mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar.
7.      Azhar Arshad (2006). Klasifikasi media pembelajran tidak jauh berbeda dengan bentuknya.


Daftar Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar